Zaman telah jauh berubah pemukiman penduduk telah berjarak dari alam, terutama di daerah-daerah perkotaan. Tokoh-tokoh mainan tumbuh pesat menghasilkan mainan yang siap pakai. Pada kondisi demikian, tidak ada lagi kreasi pencipta dari anak-anak Indonesia terkhususnya Maluku Utara mereka hanya tahu membeli.
Dulu kami membuat perahu kecil dari sabut kelapa kemudian menghanyutkannya. Kadang perahu kecil itu kembali lagi ke tepi pantai karena dibawa riak ombak tapi kami selalu mendorongnya lagi untuk menjauh dari tepi. Dahulu sewaktu kecil aku dan teman-temanku sering sekali melakukannya. Bahkan terkadang pada malam hari setelah mengaji kami menuju pantai mengumpulkan kayu-kayu di pantai, sabut kelapa dan beberapa ranting pohon yang akan kami buat sebagai tiang layar dari perahu kecil kami.
Permainan tradisional yang satu ini memanfaatkan sabut kelapa. Dari serabut kelapa kita bisa membuat permainan berupa perahu-perahuan atau kapal-kapalan.
Sabut kelapa bisa di dapat ketika ada pembuatan kopra atau sabut kelapa yang terdampar di pantai. Ukuran sabut kelapa yang biasa kami gunakan untuk membuat perahu pada umumnya 10cm-15cm adapun lebih besar sesuai dengan sabut kelapa yang di dapat. Selebihnya sisa anda berikan layar sesuai keiginan anda dan sebuah tiang kecil dari pohon berukuran 10cm sebagai tiang penyanggah layar.
Foto: Dua orang anak yang sedang bermain perahu dari sabut kelapa di Morotai, 1945.
Sumber : www.facebook.com/muhammad.diadi.37

Comments
Post a Comment