Dapat Kiriman Foto Datuk Kami Habib Muhammad Bin Abdurahman Albaar
(Tuang Lamo - Mufti Kesultanan Ternate Di Masa Sultan Usman Syah). Air Mata Berkaca-Kaca Dan Tak Bisa Berkata-Kata Hanya Ungkapan Rindu Padamu Habibana. Menjadi Mufti Makkah Di Usia 19 Tahun Dan Selanjutnya Pulang Ke
Indonesia (Surabaya) Atas Permintaan Ayahanda Beliau Habib Abdurahman
Bin Hasyim Albaar (Stasiun Semut -Surabaya).
Sultan Usman Syah Mengirim Utusan Untuk Meminta Habib Muhammad Bin Abdurahman Albaar Untuk Bersedia Menjadi Mufti Di Kesultanan Ternate, Habib Muhammad (Tuang Lamo) Pun menerima dan melakukan Perjalanan ke timur. Sebelum Ke Ternate dalam perjalanan Sempat singgah di Kerajaan Goa. Dari Goa Menuju Luwuk Banggai dan Ke Ternate.
Di Ternate Tuang Lamo Diangkat Menjadi Mufti Kesultanan. Dari sinilah Tuang Lamo Meneruskan Syiar Dakwah Dari Ternate Ke Halmahera Barat (Saria, Bobo dan Payo - Jailolo), Ke Sahu (Susupu, Jarakore dan RTB), Ke Halmahera Utara (Loloda Kepulauan, Tobelo, Loloda, Morotai dan Kao). Syiar itu Sempat Terhenti dan Tuang Lamo ditarik Balik Ke Ternate. Di Loloda Ada Peristiwa Penting Saat Berdebat Dengan Van Vadame misionaris Belanda. Setelah Tuang Lamo di Ternate, Alhabib Mengirimkan Seluruh anak-anak Lelakinya Untuk terus Mengajar, Membimbing dalam Ajaran Yang telah disyiarkan.
Bersambung...
Sekelumit Kisah Tuang Lamo
Sekelumit Kisah Tuang Lamo
Sumber : Fahri Albar
Comments
Post a Comment